Sabtu, 25 Februari 2012

Chopin Piano Concerto No. 1 In E Minor

Woookeeeee, setelah posting Ravel Piano Concerto yang jazzy, sekarang pindah ke lagu era Romantik yang sekarang sering banget aku dengerin di hapeku, Chopin!

Hehe, emang aku suka banget dengerin lagu klasik, terutama piano dan lebih suka lagi kalo udah dalam bentuk concert ama orkestra.

Thank you very much for Nodame who introduced me with this music, aku nemu lagu ini sebagai lagu debut Nodame bersama Stresseman di London. Menurut deskripsi Ninomiya-sensei di Nodame Cantabile (melalui Stresseman, tentu aja), lagu ini diciptakan Chopin ketika dia akan meninggalkan Warsawa, Polandia, untuk mengejar karir bermusiknya di Wina.

1st movement

2nd movement

3rd movement



Menurutku sih, lagu ini seperti ini (kita pake subjeknya si A) : Intronya yang megah di Allegro maestoso menggambarkan kehidupan yang sudah dilalui. Kisah hidup di A yang dinamik, penuh tawa dan tangis, itu menurutku yang tergambarkan di 1st movement ini.

Di 2nd movement, Romance - Larghetto, si A aku bayangkan sudah saat dia berjalan di jalannya sendiri. Di bagian ini, si A sadar bahwa pilihan hidup ada di tangannya, dan dia harus memutuskan. Aku sempat kepikiran bahwa bagian ini agak galau, soalnya menggambarkan kebimbangan si A apakah pilihan yang dia pilih benar atau tidak.

Di bagian terakhir, Rondo - Vivace, nada-nada tarian Polandia (yang aku temukan sebagai ciri khas lagu gubahan Chopin) menggambarkan bahwa si A udah mantap dan kini akan melangkahkan kaki ke masa depan dengan kepastian bahwa si A akan berhasil. Tahu bahwa banyak orang mendukung keputusannya, membuat hatinya semakin mantap. Penutupan 3rd movement ini seakan-akan mengatakan "aku pasti bisa!".

Ahahahaha, aku ngerasa analisisku aneh he? Menurutmu?

Beruntung banget aku bisa nemu lagu ini 3 movements-nya sekaligus. Panjang banget lhoooo

Kenapa Aku Kayak Gini?

Aku ngerasa semester dua kali ini aku jadi kaco. Hahahaha, pasti aku kebanyakan baca komik. Jadinya aku lama gak sentuh tuts piano, cerita serialku gak kelar-kelar. Aku benci dengan diriku sekarang. Bentar lagi MID, nilaiku mayoritas jelek semua. Tugas menumpuk, arrgh aku harus gimana?

Keknya aku harus rajin nulis disini lagi deh. Soalnya pas di semester 1, karena sering nulis di blogku yang lama stresku ilang, nilaiku naik banyak.

Keknya kayak gitu aja deh, hehehehe.....

Jadi curcol gini, galau abiz soalnya

Sabtu, 11 Februari 2012

Ravel Piano Concerto in G Major

Ohohohohohoho aku suka banget lagu ini. Komposisi yang manis banget, sedikit ada Gershwin dan ada nuansa jazz. Pokoknya keren abiz!

Jumat, 03 Februari 2012

The Last One

Great news, I just read the latest Bleach discussion and figured of that the next arc will the last arc. Ok, Kubo-san, BIKIN YANG LAMA DAN JADIKAN ARC INI YANG THE BEST FROM THE BEST. Honestly, I began to get sickly tired with those arc and please made this arc the best arc ever draw.

Please Kubo-san, put all of those characters cannon in your draw. At least connect them in every chapter you make. I swear in front of my God if you make an awful arc I'll kill you and send you to hell.

Better make a good story!

Your Bleach-maniac, LadyRidgely

Kamis, 02 Februari 2012

If Only...

Kalo aku jadi penulis, aku pengen bisa nulis cerita yang ringan, humoris, gak aneh-aneh, dan berisi kisah-kisah keseharian yang original namun mengandung makna.

Tokohnya itu sederhana tapi mereka karakter yang kuat. Interaksinya normal tapi berkesan di hati orang. Masalah sehari-hari dan masalah batin mereka pengennya kubikin mellow-mellow gitu pokoknya.

Kalo aku pengen nulis kayak gini, apa harus niru drama Jepang yang Honey and Clover ato Nodame Cantabile?
Ato drama Taiwan Meteor Garden ato K-Drama Winter Sonata?

I'm so confused.

Musik Klasik....

Akhir-akhir ini aku lagi seneng banget ama lagu klasik. Mozart, Beethoven, Ravel, Gershwin, arrrrgh I'm in love!

Karena suka musik klasik aku jadi kepikiran buat main piano lagi. Hahahahahahaha aku mau cerita ni...

Dulu, ketika aku masih kecil, ortuku nyuruh aku les pianodi sebuah sekolah musik di Gejayan. Pas les, maennya bukan pake piano, tapi pake electone (organ pake listrik gitu). Karena aku disuruh maen piano, aku kalo les gak pernah niat gitu, males latihan, di tempat les ya pura-pura dengerin padahal yang bener aku terkagum-kagum ama tombol2nya electone itu hahaha menyedihkan.

Tiga tahun berikutnya aku keluar dari tempat itu dan les privat keyboard ama gurunya temenku.Aku les keyboard karena di rumah aku hanya punya keyboard. Kali ini, gurunya yang gak niat. baru dua tahun jalan udah pulang kampung, huh!

Setelah itu, aku gak maen piano lagi.

Tapi sekarang aku pengen maen piano lagi dan kali ini bukan lagu geje ato pop, kini aku pengen lagu klasik.

PENGEN BANGET!

Bleach Cantabile Part 2

Oke, lanjut!

Di Amerika, Hisana ngabari ke Isshin dan Masaki lewat telpon bilang kalo dia bakal menikah dengan seorang pengusaha kaya di sana. Isshin dan Masaki yang kaget, hanya bisa memberi ucapan selamat dan permohonan maaf kalo nggak bakal bisa datang. Pas ditanya kenapa, Masaki berbahagia bilang kalo dia hamil.Hisana pun menyelamatinya dan berdoa semoga anak yang dia kandung bisa menjadi anak yang diharapkan mereka berdua. Sebelum ditutup, Masaki sempet tanya rencana nikahnya kayak apa, Hisana dengan simpel bilang pesta besar-besaran. Ternyata, telepon itu adalah percakapan pertama dan terakhir mereka.

Isshin dan Masaki berkali-kali mencoba menghubungi Hisana dan selalu gagal. Pasutri Kurosaki selalu berdoa untuk Hisana.

Sembilan tahun kemudian, Masaki meninggal dunia, ninggalin Isshin dan ketiga anaknya yang masih kecil, Ichigo, Yuzu dan Karin. Isshin sempat ninggalkan e-mail ke Hisana, meskipun setengah berharap dia tidak datang, melihat keluarganya dirudung duka seperti itu. Malam setelah Masaki dimakamkan/dikremasi, Isshin melihat Hisana berdiri di depan rumahnya, lalu mereka berpelukan. Sambil memeluk Isshin yang sangat sedih, depresi dan sangat merindukan istri tercintanya, Hisana memikirkan bagaimana Byakuya menghadapi kematiannya. Akhirnya, mereka berdua pun ikut menangis.

Setelah menidurkan ketiga anak Kurosaki, Hisana dan Isshin pun berbicara. Tentang macam-macam deh pokoknya. Karir mereka berdua. Kehidupan mereka. Hisana sempat memberi nasihat bijak kalo Isshin bakal merasa lelah selama setahun. Pas ditanya kenapa tahu, Hisana hanya tersenyum misterius. Lalu, Hisana memberi kabar mengejutkan bahwa dia sudah bercerai dari suaminya.Katanya, suaminya itu ketahuan selingkuh ama sekretarisnya dan Hisana tanpa basa-basi minta cerai. Isshin pun bertanya sekarang dia tinggal di mana. Hisana jawab dia tinggal di Prancis dan mengatakan kalo dia cuman punya waktu sehari di Jepang.

Subuh, Isshin mengantar Hisana ke bandara untuk mengucapkan selamat tinggal. Hisana juga mendoakan Isshin dan keluarganya supaya kuat dalam menghadapi cobaan. Memberi sedikit nasihat. Sebelum pergi ke pintu masuk, Isshin memanggilnya dan menyerahkan sebuah cincin. Hisana langsung bercucuran air mata. Cincin itu adalah cincin pernikahannya dengan Kuchiki Byakuya. Isshin pun mengaku bahwa cincin ini dia dapat dari Urahara yang dicuri dari mansion keluarga Kuchiki. Isshin pun bercerita panjang lebar tentang dirinya, Byakuya dan Rukia. Hisana yang mendengar itu semua tersenyum . Pengumuman kalo pesawat jurusan Tokyo-Paris akan segera berangkat.  Hisana pun berterimakasih pada Isshin

Sambil menatap Hisana yang pergi ke dalam bandara, Isshin mengenang sebuah percakapan saat mereka masih muda dan tersenyum mengenang bagaimana Hisana berkembang dari cewek pemurung menjadi wanita yang bersemangat dalam menjalani hidup. Isshin pun menatap langit dan membayangkan bagaiman jadinya kalo pangeran Kuchiki yang kayak es batu itu bertemu lagi dengan cinta lamanya yang sudah tidak dirudung rasa bersalah dan kesedihan yang melingkupi diri Hisana dalam tahun-tahunnya berada di Soul Society.

Isshin pun mengucapkan seoga beruntung, dan FIN!