Jumat, 27 Juli 2012

Under our cherry blossom tree, lets meet again... ByaHisa

Aku sudah bilang di postku yang dulu-dulu kalo aku jatuh cinta ama pasangan di Bleach yang paling tragis. Kuchiki Byakuya dan Kuchiki Hisana.

Perlu aku kasih penjelasan?

Ya, banyak banget argumen-argumen di internet yang meragukan kekuatan cinta dari pasangan ini, terutama dari Hisana. Para penggemar Bleach pasti tahu peran Hisana di manga Bleach, sebagai kakak perempuan Kuchiki Rukia. Ia meninggalkan Rukia yang masih bayi di Rukongai karena gadis itu tidak sanggup menghidupi mereka berdua. Tapi, setelah ia meninggalkan adiknya, Hisana langsung menyesalinya dalam-dalam, yang akhirnya membuat Hisana bertekad mencari adik perempuannya yang ia tinggalkan. Lalu, Hisana bertemu Byakuya, yang nantinya mereka akan menikah. Kata Byakuya, selama masa-masa pernikahan mereka, Hisana tidak pernah berhenti mencari Rukia, yang akhirnya membuat tubuhnya lemah dan terbaring sakit. Sebelum meninggal, Hisana meminta Byakuya untuk menemukan adiknya perempuannya yang ia sayangi. Selain itu, Hisana juga membuat suaminya berjanji bahwa Byakuya tidak akan memberitahukan kerabat Rukia yang sesungguhnya. Menurut Hisana, dia telah menerlantarkan adiknya, sehingga ia merasa tidak pantas dipanggil "kakak" oleh Rukia. Merasa sangat bersalah karena perbuatannya itu, pada saat terakhirnya, ia ingin Rukia menganggap Byakuya sebagai kakaknya, dan ingin suaminya melindungi adiknya tanpa syarat apapun. Terakhir (ini yg bkin aku makin jatuh cinta sama pasangan ini), Hisana meminta maaf karena pada saat terakhirnya ia masih mengandalkan Byakuya. Ia minta maaf karena tidak bisa membalas cinta yang telah Byakuya berikan padanya. Hisana mengatakan, sepanjang 5 tahun masa pernikahan mereka, ia merasa itu semua bagaikan mimpi. Dengan nama suaminya sebagai kata terakhirnya dengan air mata berlinang, Hisana menghembuskan nafas yang terakhir. Byakuya, hanya terlihat menundukkan kepalanya, seperti orang menangis.

Ini semua hanyalah spoiler dari Bleach manga chapter 176, Confession In The Twilight. Mau penjelasan subyektif?

Aku punya perasaan, kalau Hisana adalah wanita yang emosional. Ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang-orang yang ia sayangi. Terbukti, bahwa saat ia dan Rukia meninggal dan datang ke Soul Society, tidak seperti penghuni SS yang terpisah dari keluarganya saat tiba di dunia itu, mereka berdua datang bersama-sama tidak terpisah satu sama lain. Ini berarti, hubungan persaudaraan Hisana dengan Rukia sangat kuat bahkan takdir kematian mereka di Bumi masih belum cukup untuk memisahkan mereka. Ketika ia meninggalkan Rukia, aku merasa bahwa Hisana sendiri sebetulnya sangat tidak ingin meninggalkan Rukia, namun karena dalam keadaan "tidak dapat menghidupi mereka berdua" (aku selalu mengganggap kalimat ini agak ambigu, Kubo-sensei, sebaiknya kau jelaskan lebih rinci lagi!), ia terpaksa meninggalkan adiknya. Lalu, Hisana menyesali perbuatannya, dan mencari adiknya hari-demi hari hingga akhir hayatnya. Oke, aku awalnya speechless saat Hisana menerlantarkan Rukia. Namun, rasa bersalah dan tekad mendorongnya untuk mencari adiknya lagi, sudah lebih cukup bagiku untuk tahu bahwa ia sangat mencintai Rukia.

Lalu, aku juga merasa bahwa ia juga sangat mencintai Byakuya. Menurutku, alasan mengapa Hisana jatuh sakit pada masa pernikahan mereka berdua, lebih disebabkan karena rasa bersalah yang dalam dan keinginan kuat untuk tidak membebani pikiran suaminya, yang terbawa sampai fisik. Hisana tahu, ia seorang wanita biasa datang dari Distrik 78, Inuzuri, Rukongai. Byakuya adalah seorang shinigami yang datang dari keluarga Kuchiki, yang masuk dalam 4 keluarga bangsawan yang paling dihormati se-Soul Society. Plus, Byakuya pada saat itu adalah pewaris kepala keluarga Kuchiki yang ke-28. Tradisi masih dipegang tegus oleh keluarga Kuchiki. Jelas sekali, pernikahan Byakuya dengan Hisana pasti menjadi skandal luar biasa dalam keluarga yang menggangap status lebih penting dari apapun. Byakuya, yang telah terdidik sejak kecil untuk mengikuti peraturan apapun yang terjadi, melanggar peraturan untuk menjadikan Hisana sebagai istrinya. Byakuya sendiri sebenarnya sudah sibuk sekali dengan pekerjaannya di Gotei 13, sedang dalam persiapan menjadi komandan, ditambah perannya sebagai penerus keluarga, sudah bikin itu cowok stres. Hisana, pasti sadar akan hal ini dan memutuskan untuk tidak membebani Byakuya dengan masalahnya sendiri. Aku yakin sekali, tekanan dari keluarga yang menolaknya, dan dosanya menyebabkan Hisana jatuh sakit. Ia sangat mencintai Byakuya, sampai level ia tidak ingin menambah beban suaminya. Aku juga yakin, sifatnya ini, empatik  dalam yang disertai oleh cinta yang kuat, membuat hati Kuchiki Byakuya luluh dan meminang Hisana sebagai pendamping hidupnya. Ucapan terakhir Hisana tentang bagaimana ia tidak bisa membalas cintanya, aku pikirkan karena Hisana mencurahkan segalanya untuk menemukan Rukia, hingga ia tidak memiliki waktu dengan Byakuya, tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan cintanya pada suaminya, bukan karena ia tidak mencintai Bya-kun.

Kuchiki Byakuya, kelihatannya sih angkuh, sombong, serius, dan anti-sosial. Tapi, ini semua aku yakin karena tekanan keluarga saja. Aku 180 % yakin, sesungguhnya dia orang yang sangat penyayang dengan orang-orang yang dekat dengannya. Hidup di lingkungan bangsawan yang melihat dirinya sebagai pewaris, bukan sebagai orang , membuat dia sedikit selektif memilih orang-orang yang dekat dengannya. Ditambah, sepertinya Byakuya orang yang susah nyaman berada dengan orang lain, apalagi orang lain nyaman dengannya. Sudah jelas karena statusnya itu dan sifatnya yang cuek. Nah, mungkin aja Byakuya merasa nyaman dengan Hisana. Hisana, tidak melihat Kuchiki Byakuya sebagai pewaris kluarga Kuchiki atau calon Komandan Divisi 6. Yang dia lihat hanyalah Byakuya. Mungkin lagi, perasaan diperlakukan seperti orang biasalah yang Byakuya inginkan. Mungkin. Tapi, sudah jadi rahasia umum bahwa Byakuya pandai menilai orang. Cowok itu yakin, meskipun Hisana telah melakukan sesuatu yang mungkin tak termaafkan, Hisana tetaplah cewek yang baik banget.

Sayang sekali, kita kekurangan info dari Kubo-sensei tentang pasangan ini (bikin para fans ngasih penjelasan ngasal ttg ini couple, yang seringnya bikin kpalaku mendidih). Sialan kau Kubo, mentang-mentang critamu gak ada romancenya, bukan berarti pasangan yg udah jelas statusnya kek ortunya Ichigo , Shiba Kaien dan Miyako, dan ByaHisa kamu bikin super tragis. Wong kamu gak pernah ngasih kejelasan tentang IchiRuki, GinRan, HitsuHina, yang mnurutku udah ada "sesuatu" diantara mreka, tapi KAU tetap mempermainkan fansmu. Aku benci fakta ini sekaligus membuatku semakin tertarik dengan manga-mu. Ironis beut.

Hisana, selain emosional, menurutku juga baik, anggun, jujur, cantik, cerdas, dan memiliki tekad yang kuat, diiringi dengan sifat keras kepala, mirip dengan adiknya namun lebih "feminin" . Plus, empatik dan dewasa, melebihi wanita pada umurnya.

Aku selalu merasa tidak setuju kalau Hisana itu secara fisik lemah. Kalu aku tidak salah baca, Hisana hanya sakit ketika ia sudah menikah dengan Byakuya. Padalah, Hisana sudah mencari Rukia lama sebelum ia bertemu calon suaminya. Hidup di salah satu distrik terparah di Rukongai secara logika seharusnya membuat Hisana tahu bagaimana menjaga dirinya sendiri. Apalagi, sebagai kakak perempuan dari Wakil Komandan Divisi 13 di Gotei 13, Hisana seharusnya memiliki kekuatan spiritual, membuat dirinya mampu menjadi seorang Shinigami.

Mungkin, sifat Hisana yang paling kuat adalah sifatnya yang keras kepala. Ia bersiteguh untuk membawa dosanya sendiri, tidak ingin merepotkan orang lain. Mungkin itulah, yang membuat sosok Hisana terkadang seperti "dia dekat tapi dia jauh dari genggamanku". Dia juga memaksakan dirinya sendiri untuk terus mencari Rukia, tanpa peduli dengan dirinya sendiri. Dia juga membenci dirinya sendiri. Sampai pada akhir hayatnya, ia benci dirinya sendiri sampai level ia tidak ingin Rukia tahu bahwa dirinya memiliki seorang kakak perempuan. Nah, disinilah kesamaan Rukia dan Hisana: terlalu banyak mikir. Hisana mungkin punya krisis kepercayaan, seperti Rukia. Aku kagum dengan tekad Hisana, tapi sepertinya dia harus belajar untuk membiarkan kebahagiaan datang meskipun sedikit, dan tidak terus-terusan berkubang dalam jurang rasa bersalah. Kasihan orang-orang terdekatnya, mengira bahwa dirinya egois, tapi padahal bukan begitu.

Btw, aku nemu dua lagu super bagus. Cocok dengan POV Byakuya dan Hisana masing2.

Byakuya's POV

One More Time, One More Chance - Yamazaki Masayoshi (5 Centimeters Per Second OST)


Terjemahan B.Inggris (sumber: animelyrics.com)

If I lose any more than this, will my heart be forgiven
How much pain before I can see you again
One more time, please don't change the season
One more time to the time when we fool around


 When our path cross each other, I am always the first to turn
Making me indulge more in my selfish way
One more chance tripped by memories
One more chance we cannot choose our next place


I am always searching somewhere for you
Opposite of the house, the other side of the alley's window
Even though I know you won't be here
If my wish is to be granted, please bring me to you right now
Betting and embracing everything 
To show you there's nothing else I can do


 Anybody should be fine if it was just to ease loneliness
Because the stars in the night sky seems like falling, I cant lie to myself
One more time, please dont' change the season
One more time to the time when we fool around



I am always searching somewhere for you
Even at the intersection and dream
Even though I know you won't be here
If miracle was to happen, I want to show it to you right now
A new morning, myself 
and the "I love you" which I couldn't say


 Summer's memory is revolving
The sudden disappearance of heart beat



I am always searching somewhere for you
At dawn's town, At Sakuragi street
Even though I know you won't come here
If my wish is to be granted, please bring me to you right now
Betting and embracing everything 
To show you there's nothing else I can do


I am always searching somewhere for your fragment
At the destination's shop, At the corner of the newspaper
Even though I know you won't be there
If miracle was to happen, I want to show it to you right now
A new morning, myself 
And the "I love you" which I couldn't say


 I always end up looking somewhere for your smile
At the railway crossing of the fast pace town
Even though I know you won't be here
If life can be repeated, I'll go to you many times over
There's nothing else that I want
Nothing else is more important than you





Hisana's POV (bayangkan aja Hisana reinkarnasi ke dunia manusia dan mengingat semua yang dia alami di SS).


Sakura - Ikimonogakari




Terjemahan B.Inggris (sumber: jpop-asia.com)


The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, I’m dreaming the dream I prayed for with you that spring
The cherry blossoms scatter

From the train I could see
The traces of one day
The big bridge we crossed together
Graduation time came
And you left town
On the colourful riverbank, I search for that day

We went our separate ways
And brought our spring to an end
My future is in full bloom
But it fills me with panic
This year, once again, the cherry blossoms are reflected
In the window of the Odakyuu train
In my heart
I hear your voice

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, I’m dreaming the dream I prayed for with you that spring
The cherry blossoms scatter

The start of my letter to you
Says “I’m doing OK”
You’ll see through that little lie, won’t you?
Even the town going past
Is taking in the spring
The flowers are opening their buds again this year

I’ll get through these days without you
And I, too, will grow up
Will I forget everything?
“I really loved you”
I hold out my hands to the cherry blossoms
Now my love is wrapped in the spring

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, the strong words you gave me
Remain in my heart; the cherry blossoms dance

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Those days I dreamed of on that distant spring day
Disappear into the sky

The cherry blossoms fall, fluttering down
And I walk out into the spring
I clutch the dream I promised you that spring
Tightly to my chest; the cherry blossoms dance

Menurutku dua lagu ini paling cocok untuk mengimpresentasikan perasaan ByaHisa satu sama lain. Enjoy!

PS: sudah baca Bleach chap 502? 
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
                        .
APA-APAAN KAMU KUBO-SENSEI!!!!!!!!!!!!!!!

(yang blum baca silahkan cari di internet. SUPER TRAGIS!! TIDAKKKKKKKK!!!!!)







 





Sabtu, 16 Juni 2012

Pupus by Rosa Idol

Hayooo, yang lagi nonton Indonesian Idol 2012... siapa yang kalian dukung: Dion, Yoda, Sean, ato Regina? Hehehehehehehehe... aku mah Sean aja, indonesian rising star ,hohoho. Tapi, kali ini aku gak bakal bahas mereka berempat. Aku pengen bahas tentang mantan kontestan Indo Idol 2012, Maria Rosalia alias Rosa Idol!!

Sayang banget dia keeliminasi, padahal dia nyanyinya bagus. Oke, awalnya dia gak terlalu bagus, tapi salah satu performance terakhirnya membuatku yakin bahwa diluar Idol-pun dia akan sukses, yaitu pas dia bawain mahakaryanya Ahmad Dhani aka. lagu Pupus by Once. Aku emang seneng banget ama lagu ini, sepanjang UTS di sekolah lagu ini aku lantunin terus ampe dua deret meja di depanku (aku duduk di blakang, btw) pada noleh dan adek kelasku tanya, "Mbak itu lagu apa, kok bagus?" Nah, pas denger si Rosa nyanyi lagu ini, aku pun sampai pada satu kesimpulan: kalo ada cewek bakal nyanyi lagu Pupus, aku bakal pilih Rosa sebagai penyanyinya. M.A.N.T.A.P.



Dimanapun engkau berada, Maria Rosalia, Tuhan bersamamu, dan sukses selalu!!!!!!

Penyanyi yang wajib masuk Idol 2013

Aku nemu video ini pas iseng nyari tentang dangdut di Jepang (hehehehe cuma penasaran apakah Keong Racun mampu meracun Jepang ato tidak hehehe). Judulnya penyanyi bersuara bagus di metromini S72. Sumpah, bagus banget kayak penyanyi beneran, meskipun cuman jadi pengamen... Btw nyanyiin lagunya Janji Manismu ama Bintang Kehidupan.


YUI - Good-bye Days

Aku tahu ini lagu lama, tapi aku minta lagu ini dari temenku dan aku langsung suka sejak intronya mulai. Sebenernya aku kenal YUI dari anime (lagi2), terutama FMA dan Bleach, tp lagu satu ini kyknya gak jadi soundtrack musik apapun deh, dan lagu ini salah satu yg terbaik dari lagu YUI.


Lirik:

Dakara ima ai ni yuku 
So kimetanda 
Poketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai
 
Sotto boryu-mu wo agete 

Tashikamete mitayo
 
Oh Good-bye Days  

Ima, kawaru ki ga suru 
Kinou made ni So Long 
Kakko yokunai 
Yasashisa ga soba ni aru kara 
La la la la love with you
 
Katahou no earphone wo 

Kimi ni watasu  
Yukkuri to nagare komu  
Kono shunkan
 
Umaku aisete imasu ka? 

Tama ni mayou kedo  

[ From: http://www.metrolyrics.com/goodbye-days-lyrics-yui.html ]
 
Oh Good-bye Days 

Ima, kawari hajimeta 
Mune no oku All Right  
Kakko yokunai
Yasashisa ga soba ni aru kara 
La la la la love with you
 
Dekireba kanashii 

Omoi nante shitaku nai 
Demo yattekuru deshou, oh  
Sono toki egao de 
"Yeah, Hello My Friend" nante sa
 Ieta nara ii noni
 
Onaji uta wo

Kuchizusamu toki 
Soba ni ite I Wish  
Kakko yokunai  
Yasashisa ni aeta yokatta yo  
La la la la good-bye days

Jumat, 11 Mei 2012

Sahabat Kecil - Ipang


Kemarin aku dengerin lagu-lagu OST Laskar Pelangi dan aku jatuh cinta dengan lagu ini. Yang nyanyi ngesoul banget, ditambah lirik yang mantap. Lagu ini benar-benar sangat menginspirasiku. Enjoy!

Selasa, 27 Maret 2012

A Piece of Happiness - Debriefing

Hohohohoho... sekarang ada tokoh baru. Silahkan tebak sendiri.

Tokoh: Kurosaki Isshin, Urahara Kisuke, Shihouin Yoruichi,....

Genre: Drama, Friendships

>>>>>>>>>>


Chapter 3

“Apa Anda pikir ini yang terbaik?”

Tessai bertanya kepada tuannya dengan cemas, tangannya terus memainkan jarinya di depan dengan gaya bersedekap tanpa sadar. Sementara yang ditanya, duduk dengan posisi seiza sama dengan Tessai, sibuk mengipasi dirinya dengan kipas lipatnya.

“Terbaik yang kamu maksud itu apa?” tanya Urahara sambil menyembunyikan wajahnya yang sudah misterius dengan kipas.

“Anda tahu sendiri, dia bukan jiwa biasa,” jawab Tessai pendek, “dan dia datang ke sini dengan reiryoku yang tidak biasa, lalu…”

Urahara mengangkat tangannya, memotong perkataan Tessai, “Tessai-san, kawanku, aku percaya dengan kemampuannya untuk menjaga diri. Kamu tahu, kan, kalau aku bilang dia bisa jaga diri, berarti dia memang bisa.”

“Tapi—“

“Sudah cukup dia menderita, biarkan dia mencoba untuk bersosialisasi, dia butuh teman.”

Tessai pun mendesah, tahu bahwa dia tidak akan memenangkan argumen ini, lagi pula memang benar dia butuh teman. Sudah lama sekali sejak kawannya itu bertemu dengannya. Sejauh pengamatannya, dia memang kesepian.

Tidak terlalu kesepian sebenarnya.

Terkadang, dia sering bertandang ke Urahara Shop. Menurutnya, Urahara dan Yoruichi memang menyukainya. Mereka selalu terlihat santai jika mengobrol dengannya, dan Yoruichi pernah mengatakan bahwa reiatsu miliknya terasa hangat dan terang, membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa nyaman bahkan oleh orang yang paling sulit menyesuaikan diri dengan orang lain.

Jarang sekali ada orang yang terlahir dengan kemampuan seperi itu.

Tetapi, tetap saja…

Sementara itu, Kurosaki Isshin sedang mengikuti langkah kecil Shihouin Yoruichi menuju kamar 13. Sambil berjalan, shinigami itu mengamati lingkungan sekitarnya. Sama seperti tampilan luarnya, sama-sama polos, namun lebih terawat dengan cat biru muda mewarnai seluruh dinding. Berderet-deret pintu berjejer rapi dengan nomor pintu yang urut. Ganjil di kanan, genap di kiri.

Monoton banget.

Karena di lantai satu hanya ada pintu nomor 1 sampai 10, mereka harus menaiki tangga di ujung deretan pintu menuju lantai dua. Saat Isshin menapaki anak tangga yang pertama, tiba-tiba ia merasa ditekan dari segala penjuru. Tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin, kepalanya mulai pening, dan perasaan yang paling menonjol adalah tubuhnya seakan-akan remuk dalam sekejap.

Perasaan itu hanya berlangsung sesaat karena sama seperti datangnya, perasaan tidak enak itu hilang seketika.

Kebingungan, Isshin pun menoleh ke kanan dan kiri. Tangan kanannya secara insting memegang tengkuk lehernya, mencoba memahami kejadian yang barusan dialaminya, lalu ia menyampaikan kesimpulannya pada Yoruichi yang berhenti di depannya.

“Penghalang dari Kido, ya?” tebak Isshin.

Kucing hitam itu mengangguk, “Semacam itu, dia memasang penghalang untuk menghalang siapapun yang memiliki reiatsu untuk memasuki kediamannya. Hanya aku, Kisuke, dan orang-orang sekitar Kisuke yang bisa membongkar Kido ini. Penghalang ini penemuannya.”

Tebakan pertama berarti benar. Siapapun yang akan dia kunjungi pasti orang yang tertutup, cerdas dan parnoan. Pasti akan menjadi kunjungan yang membosankan. Pikiran itu mendadak menurunkan semangatnya sendiri.

Yoruichi tiba-tiba memanggil, “Isshin?”

Yang dipanggil menanggapi, “Apa?”

“Dia agak misterius.”

“Dia siapa?”

Dia.”

Pantesan.

“Oh, ya,” Isshin teringat, “katanya dia tidak suka kalau ada shinigami bertarung di sini, ya?”

“Memang, dia nggak suka identitasnya terungkap.”

Orang ini meskipun misterius, pasti orang yang menarik.

Minimal, shinigami ini udah tahu sedikit tentang dia. Misterius dan cerdas. Mirip Urahara.

Tanpa sadar, mereka sudah tiba di depan pintu nomor 13. Tanpa peringatan, Yoruichi langsung berteriak.

“Oi, ini aku. Bukakan pintu ini!”

Dengan pintu terbuka,  yang diteriakin menjawab sama kasarnya, “Hei, hei, aku ini bukan pembantumu, om—“

Ketika penghuni apartemen  nomor 13 dan Isshin saling menatap satu sama lain, Yoruichi terpaksa menyadari bahwa mereka berdua akan sulit sekali disatukan.

<<<<<<<<<<

Senin, 26 Maret 2012

Silver Spoon - Arakawa's Next Project

Hehehehe, selain suka Bleach, Nodame Cantabile, Honey and Clover, aku juga suka Fullmetal Alchemist karya Arakawa Hiromu. Nah, karena FMA udah complete statusnya, Arakawa-sensei menelurkan kembali komik serialnya berjudul Silver Spoon (Gin no Saji). Berbeda banget ama FMA yang fantasinya ampun-ampunan, Silver Spoon menawarkan kisah sehari-sehari soal cowok yang nggak punya mimpi, yang masuk ke sebuah sekolah semacam SMK bagian pertanian.

Membandingkan FMA dan Silver Spoon, SS (aku singkat aja) lebih simpel, gak ada acara tonjok-tonjokan ala manga action, gak ada interaksi yang berlebihan banget, singkatnya, ini adalah cerita normal. Tapi, yang paaaaaling aku suka dari karyanya Arakawa-sensei adalah komedinya.

Ya, melanjutkan dari FMA, komedinya Arakawa sepertinya tambah bikin ngakak. Mungkin karena ceritanya lebih masuk akal daripada karyanya yang sebelumnya. Hehehe, tokoh protagonisnya, Hachiken, sumpah bikin ngakak, lebih dari Edward malah!!!

Pokoknya, aku rekomendasikan komik ini, untuk yang tertarik dengan cerita tentang pertanian.

Ini contoh gambarnya:



Pokoknya, siapa yang suka karyanya Arakawa-sensei, ato pengen cari cerita komedi bikin perut mules, Silver Spoon wajib dibaca!

Kamis, 22 Maret 2012

Aku Bingung...

Ini aku sibuk ngutek-ngutek blog, aku jadi bingung nih. Keknya tiap diutek-utek jadi tambah jelek gitu. Arrgh bingung

Selasa, 20 Maret 2012

Di Tengah Parfum Keringat

Aku teringat tugasku

Aku teringat suratku

Kacamataku yang patah

Hape yang jatuh

Perutku mendadak diare

Di mana, di mana, di mana

Kutunggu dirimu

Sahabat sejati

>>>>>>>>>>
Ngaco abizz :)

A Piece of Happiness - A Man In Thirteenth Door

Hehehehe.... istirahat panjang, internet ngebut, emang surga dunia!

Tokoh: Kurosaki Isshin, Urahara Kisuke, kemungkinan nambah (liat aja nanti)

Genre: Drama / Friendships

Bleach.....ayo update komiknya!!!

>>>>>>>>>>


Chapter 2 

Musim semi kali ini datang terlambat, pikir Isshin sambil berjalan di antara deretan pohon sakura. Pada akhir bulan Maret, seharusnya bunga-bunga berwarna merah muda itu telah gugur. Namun, pada tahun ini, bunga yang melambangkan kesucian itu justru dalam masa kejayaannya. Tiap rimbun pohon dikelilingi oleh warna merah muda yang eksotis. Dibantu dengan permainan cahaya, jalan yang kini dilangkahi shinigami tersebut terlihat seperti kaleidoskop warna, menari-nari layaknya lampion pelangi di festival.

Hembusan angin yang datang tiba-tiba, menyebabkan beberapa kelopak sakura jatuh dan tertiup ke arah Isshin. Lelaki itu meraih satu bunga yang terbang ke arahnya, lalu merabanya.

Satu-satunya kecantikan yang masih tersisa di dunia ini adalah bunga sakura ini. Sayang sekali usia bunga ini singkat, rasanya jika kusentuh bunga ini sedikit lebih kuat daripada sekarang, bunga ini pasti remuk. Bunga yang cantik, lembut, rapuh…

Isshin pun melepaskan bunga itu, menyerahkannya kepada angin musim semi yang masih berhembus. Lalu, lelaki itu menatap bunga itu terbang ke angkasa…

“ADA APA  DENGANKU!!!!!!!!!!!!!” teriak Isshin lebay. Tuhan, sepertinya shinigami muda ini sedang homesick. Ya, bunga sakura ini memang sama cantiknya dengan di Soul Society, karena sama itulah Isshin rindu dengan dunia itu.

Menghela napas dalam-dalam, Isshin mencoba fokus pada tujuannya. Tadi sampai di mana?

Oh ya, dia akan mengunjungi kawan sesama pelariannya. Isshin merogoh saku celana jeansnya, mengambil buntalan notes dari Urahara lalu membukanya.

Nggak jauh-jauh amat ternyata, pikir Isshin girang sambil terus berjalan menuju ujung deretan  pohon sakura. Berdasarkan tempat dia berdiri sekarang, dia cukup berbelok ke kiri menuju pusat kota, lalu pergilah ke arah pemukiman dan carilah apartemen bernama Miyoshi di sana.

Setelah jalan beberapa menit dan bertanya sana-sini, Isshin berubah pikiran. Sumpah, ini orang tinggal di mana? Gerutu Isshin sambil mengecek kertas yang udah kusut di tangan besarnya itu. Dia mencoba mencermati lagi apa yang tertulis di kertas. Merasa usahanya sia-sia, Isshin memasukkan kertas itu ke sakunya dan memutarbalikkan tubuhnya untuk kembali ke Urahara Shop saat entah kenapa, rumah yang dia cari-cari sudah ada tepat di samping kirinya.

“Ini dia rumahnya!” dengus Isshin sambil berjalan cepat ke araah pintu masuk. Dalam hati, shinigami itu mengamati apartemen itu. Tidak ada yang spesial tentang apartemen itu. Bangunannya terlihat polos, dengan cat warna putih yang pudar ditelan waktu. Pintu masuknya adalah pintu geser kaca transparan, dengan model mirip pintu shoji. Di atas pintu masuk, ada tulisan besar Miyoshi: Home Sweet. Lalu, di samping pintu masuk, ada deretan bel yang di sampingnya tertulis nomor pintu dan nama penghuni yang diatur secara urut, serta interkom dan tombol untuk komunikasi.

Sekali lagi, Isshin merogoh kembali saku celananya untuk melihat nomor berapa apartemennya.

“13,” gumam Isshin, “seperti Gotei 13.”

Ketika Isshin akan menekan tombol bel nomor 13, tiba-tiba ada suara memanggilnya. Suara lelaki, tepatnya.

Isshin langsung menoleh, namun tidak melihat siapa-siapa.

“Oi, aku di bawah.”

Pria itu menundukkan kepalanya, mendapati seekor kucing hitam bermata emas  duduk di depannya. “Hai, Kurosaki Isshin, ya?”

“KU-KU-KU-CING NGOMONG!!!!” teriak Isshin dengan kencang, menyebabkan beberapa orang menoleh ke arahnya.

“Apa-apaan kamu?! Mana ada kucing ngomong denganku, nggak mungkin! Ini gak mungkin! Emang sih Soul Society bukan tempat orang normal tapi ini…BARUSAN ADA KUCING NGOMONG DENGANKU!!!”

“KAMU DIAM BENTAR BISA NGGAK SIH!” teriak kucing hitam itu sambil mengeluarkan reiatsu biru gelapnya yang menyala-nyala. Isshin yang kaget melihat perubahan kucing unik itu, langsung terdiam.

Setelah menenangkan diri, Isshin memberanikan diri untuk bertanya, “Kamu punya reiatsu, ya? Barusan aku lihat tadi menyala-nyala di sekitarmu tadi pas kamu meneriakiku.”

Kucing itu menganggukkan kepalanya. “Memang, Kurosaki Isshin, aku punya reiatsu.”

Isshin menyerap info ini, lalu kembali bertanya, tapi dipotong oleh kucing itu, “Jangan ngobrol di sini, nanti kamu dikira orang miring. Ayo masuk.”

“Masuk? Maksudmu kamu tinggal di sini?” tanya Isshin sambil memperlihatkan buntalan kertas ke arah mata emas itu. Kucing itu malah terkekeh.

“Tidak, Isshin. Aku tidak tinggal di sini. Cuma, alamat yang baru saja kamu berikan padaku adalah alamat yang ingin kukunjungi hari ini.”

“Oke, kucing. Karena tujuan kita sama, perginya bareng-bareng aja, yuk,” ajak Isshin sambil menekan tombol bel nomor 13.

Mereka berdua menunggu jawaban dari interkom. Sunyi sekali……

“Siapa ya?” tiba-tiba ada suara menjawab. Suara laki-laki. Kucing hitam itu langsung menaiki buk di bawah deretan tombol lalu mengangkat salah satu kaki depannya untuk menekan tombol interkom bel nomor 13.

“Ini aku, Yoruichi,” jawab kucing itu agak keras, karena interkom itu lebih tinggi darinya. Isshin yang mendengar nama itu langsung mematung. Jadi memang benar gosip itu…

“Ngomong-ngomong, hari ini aku bawa teman,” lanjut Yoruichi, mengabaikan reaksi Isshin. Interkom itu kembali sunyi.

“Dia temanku dan Kisuke. Jangan khawatir, dia bisa dipercaya,” tambah Yoruichi, berusaha meyakinkan siapapun yang tinggal di ruangan itu.

Interkom itu kembali lagi sunyi. Dia sepertinya sulit mempercayai orang lain, pikir Isshin lagi.

“Baiklah, bawa dia masuk,” akhirnya dia menjawab.

<<<<<<<<<<


               

               
               

A Piece of Happiness - The Address

Sebernya, aku udah pernah posting cerita ini, tapi karena baru nyoba2, jadinya layoutnya ancur, jadi tuh posting aku delete dan tulisannya aku edit lagi.

Tokoh: masih rahasia... baca sendiri.

Genre: Drama / Friendships

Bleach bukan punyaku, kecuali pemutih toilet di samping kamar mandiku.

>>>>>>>>>>

Chapter 1

 30 tahun berikutnya…

Kurosaki Isshin hanya bisa duduk pasrah. Dalam hati, ia mengutuk pada dirinya sendiri. Ia baru tiba di dunia fana beberapa minggu dan dia masih tidak mengerti bagaimana membuat dirinya berguna di sini.

Urahara Kisuke, teman satu seprofesinya dulu, memberitahukan bahwa ia harus secepatnya beradaptasi di dunia ini. Sebagai seorang shinigami yang kabur dari Soul Society, kini ia bersembunyi di Urahara Shop yang penghuninya adalah pelarian dari SS. Karena itu, Isshin merasa bahwa ini satu-satunya tempat yang aman di dunia fana.

“Urahara-san,” Isshin memulai, “kamu pasti ngerti betul perasaanku sekarang ini. Tersesat di dunia asing, nggak tahu harus gimana dan ngapain.”

Urahara membuka kipas lipatnya dan mengipasi dirinya sendiri.

“Aku  berharap kamu akan ngasih tahu apa yang akan kulakukan di sini,” tukas Isshin lemah.

Urahara tetap mengipasi dirinya sambil berpikir. Sejak Isshin menginap di tokonya, sudah banyak gagasan ia pikirkan.

“Kamu akan masuk universitas,” Urahara berkata pelan, “jadi mahasiswa, kuliah, lulus, dan jadi dokter.”

Isshin terlihat terkejut. “A-apa?”

Kini, Urahara tertegun, “Apa maksudmu apa? Ini kan yang kamu inginkan, menjadi dokter?”

“Iya sih, tapi—“

Urahara mengangkat tangannya menyuruhnya berhenti. “Aku tahu sejak masih di SS kamu pengen jadi dokter. Kamu punya bakat dan keterampilan, tapi tugas shinigamimu menghalangimu meraih mimpimu.” Isshin masih telihat sulit diyakinkan.

“Ayolah, kawan! Mumpung di sini, jauh dari pengawasan Soul Society!”

Isshin masih terlihat murung. Urahara hanya bisa menghela nafas. “Ambillah kesempatan ini selama kamu tinggal di sini. Dengar, Isshin, lebih baik jadi dokter di sini daripada dipermalukan karena masuk Divisi 4.”

Hening  pun melanda ruang tengah toko tersebut.

“Jangan khawatir, kamu punya kawan senasib di sini.”

Isshin pun mengangkat kepalanya. Ada seorang shinigami pelarian yang senasib dengannya? Seperti membaca pikirannya, Urahara melanjutkan, “Seorang pelarian juga, tapi bukan shinigami. Dulu sempat tinggal di sini, tapi dia ngotot untuk hidup mandiri. Kamu bisa datang ke rumahnya.”

“Untuk apa?” tanya Isshin sambil mengerutkan kedua alisnya.

“Yah, sekedar say hello atau apapun yang kamu inginkan,” jawab Urahara enteng.

Pikiran Isshin pun melayang. Ya, dia bisa datang ke rumah si pelarian ini, sekedar ngeteh dan bicara sejenak tentang masalah masing-masing. Tunggu dulu…

“Tadi kamu bilang dia bukan shinigami, kan?” Isshin terheran-heran.

“Iya, dia bukan shinigami.”

“Terus, dia jiwa biasa dong?”

“Iya.”

Isshin makin bingung. “Kok bisa? Seharusnya dia menetap di Soul Society sampai dia meninggal di sana dan bereinkarnasi di sini. Seharusnya dia jadi manusia biasa, ya kan?”

Aku benar-benar berterimakasih padaMu, yang telah memberiku kesabaran yang tak terbatas, pikir Urahara sambil mencoba menjelaskan bagaimana caranya menjelaskan ini pada Isshin.

“Isshin, bagaimana kalau kamu datang ke rumahnya saja? Aku takut kalo aku salah memberikan info, bakal ada kesalahpahaman,” Urahara pun berbicara sambil meraih block note dan pulpen, menuliskan sebuah alamat. Disobeklah kertas itu dan diserahkan ke pria kekar di depannya itu.
Isshin pun meraih sobekan yang diserahkan Urahara lalu membacanya. “Tidak terlalu jauh dari sini,” komentar Isshin masih mengamati goresan tinta yang mengandung info alamat  “kawan senasib”-nya ini. Tanpa ragu-ragu, ia pun berdiri.

“Mau kemana?” tanya Urahara saat Isshin menggeser pintu shoji.

“Ke rumahnya ini,” jawab Isshin singkat sambil melambaikan kertas itu di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Urahara menganggukkan kepalanya, memberikan ijin. Isshin pun berjalan keluar dari Urahara Shop ketika pemilik toko tersebut memanggilnya.

Isshin mengarahkan kepalanya ke arah Urahara.

“Jangan bawa masalah, ok? Dia paling sengit kalo ada shinigami yang bertarung persis di depan pintu rumahnya,” nasihat Urahara sambil nyengir nggak jelas.

Kini, tinggal shinigami muda itu yang kebingungan.

<<<<<<<<<<

A Piece of Happiness - Prologue

Ini Bleach fanfictionku yang pertama. Baek-baek ya... Aku akan coba bikin cerita ini rada kayak drama Korea.

Tokoh: rahasia.... banyak

Genre: Drama, Friendships

>>>>>>>>>>


Prolog

Aku masih ingat semuanya. Kenangan-kenangan yang selama ini aku kira tak pernah kudapatkan. Semua kenangan indah, yang aku selalu merasa tidak pantas kudapat, setelah apa yang kulakukan.

Aku meninggalkan satu-satunya keluargaku hanya supaya aku dapat bertahan hidup. Setelah aku melakukan itu, hidupku serasa dinaungi awan bersalah. Dia, adik kecilku, kutinggal di tengah lingkungan kumuh dan berbahaya, rasanya hanya membayangkan itu rasa takut mulai menjalar pada diriku. Bagaimana nasibnya? Bagaimana dia hidup, makan dan mengurusi dirinya? Oh Tuhan, aku ini memang kakak yang tidak berguna. Tidak berguna dan egois. Tangisku selalu mengalir tiap kali aku mengutuk diriku sendiri, tapi memang itu kenyataannya.

Lalu, entah kenapa, hidupku berubah. Semua karena seorang laki-laki tampan yang hadir dalam hidupku. Tuhan, apa yang kulakukan sampai seorang lelaki yang terkenal karena ketampanan, kekayaan dan kekuasaannya datang padaku dan meminangku? Apa yang sudah kulakukan sehingga aku berhak mendapatkan kebahagiaan ini? Aku tidak berhak sama sekali.

Lelaki itu mempunyai pengaruh besar pada kemiliteran. Keluarganya adalah salah satu dari keempat rumah bangsawan tertinggi yang masih tersisa dan dia adalah pewaris utama keluarga Kuchiki. Kuchiki… astaga, jika dia menikahiku, artinya dia melanggar aturan keluarganya! Aku yang berasal dari kekumuhan Rukongai menikahi seorang bangsawan Kuchiki yang akan menjadi kapten Gotei 13? Untuk semua orang di dunia ini, seorang Kuchiki menikahiku? Tidak mungkin.

Lalu aku berpikir. Mungkin saja, dengan menikahi lelaki aku bisa menemukan adikku. Dengan statusku sebagai Nyonya Besar, dengan menemukan adikku aku bisa memberinya kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang dulu tidak berani aku bayangkan.

Lelaki itu benar-benar baik padaku. Dia benar-benar mencintai dan memujaku. Dia memberi kasih sayang dan perlindungan untukku. Semua  yang begitu mewah dan mahal tiba-tiba menjadi milikku. Ingin rasanya aku menikmati semuanya, tapi rasa bersalah benar-benar memakanku hidup-hidup. Hari demi hari, aku tetap mencari adikku tanpa henti. Suamiku tidak menghentikanku. Dia paham perasaanku.

Hingga pada tahun keempat pernikahan kami, aku pingsan dan jatuh sakit.

Bertahun-tahun hidup di pemukiman kumuh sebelum pernikahanku dan pencarianku setelahnya membuatku lemah. Terlalu lemah hingga titik tak dapat disembuhkan. Pada tahun itu, seluruh penghuni yang mencintaiku sibuk mengurus diriku yang begitu lemah, begitu rapuh. Suamiku yang seharusnya mempersiapkan ujian kenaikan pangkat malah menungguiku di samping tubuhku yang mendemam. Memegang tanganku dengan erat dan berdoa agar aku cepat sembuh.  Aku sungguh terharu dengan apa yang suamiku lakukan. Di lingkungan kerjanya, dia dikenal sebagai laki-laki yang dingin dan arogan, tidak pernah menunjukkan emosi, irit bicara,  dan selalu terlihat di suasana hati yang buruk. Begitu berbeda ketika dia di rumah, meskipun masih jarang sekali menunjukkan emosi, aku tahu dia terlihat berbeda.

Setiap kali aku datang menyambutnya pulang, senyum tipis selalu tersungging di wajahnya. Kata-katanya selalu menunjukkan kepeduliannya padaku, meskipun dia agak kesulitan mengungkapkannya. Seluruh gerak tubuhnya selalu mengarah padaku. Mata peraknya, yang kata bawahannya bisa membunuhmu dalam satu tatapan, selalu terlihat berkilau jika dia menginginkanku bersamanya. Semua hal itu cukup memberitahuku bahwa dia memang peduli padaku.

Penyakitku semakin memarah hingga hari peringatan tahun kelima pernikahan kami. Sebelum bunga sakura yang pertama mekar, aku merasa bahwa inilah saatnya.

Dia memegang tanganku erat-erat seperti orang yang akan jatuh ke jurang. Matanya begitu berkilau saat kuucapkan kata-kata terakhirku. Permintaanku hanya singkat, temukanlah adik kecilku. Aku telah mengabaikan adikku sehingga aku tidak pantas untuk dipanggil kakak olehnya, jadi tolong biarkan dia menganggapmu sebagai kakaknya. Jangan beritahu dia tentang aku, keluarganya yang sebenarnya. Berjanjilah padaku bahwa dalam diam, kau akan melindunginya apapun yang terjadi.

Aku minta maaf karena masih mengandalkanmu. Aku minta maaf karena tidak bisa membalas cinta yang telah kau berikan padaku. Lima tahun pernikahan kita, terasa bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Saat kuucapkan nama suamiku, ternyata itu adalah kata terakhirku. Pada saat itulah, aku sadar bahwa aku mencintainya begitu tulus. Namun, aku sudah terlambat. Dunia mulai menutup dengan tirai hitam yang kelam, saat kulihat cintaku menundukkan kepalanya sambil menahan tetesan air mata. Sebelum aku benar-benar meninggalkan dunia ini, dalam pikiranku aku berdoa.

Berilah aku kesempatan lagi.

Dunia pun akhirnya gelap di mataku.

<<<<<<<<<<


Sabtu, 25 Februari 2012

Chopin Piano Concerto No. 1 In E Minor

Woookeeeee, setelah posting Ravel Piano Concerto yang jazzy, sekarang pindah ke lagu era Romantik yang sekarang sering banget aku dengerin di hapeku, Chopin!

Hehe, emang aku suka banget dengerin lagu klasik, terutama piano dan lebih suka lagi kalo udah dalam bentuk concert ama orkestra.

Thank you very much for Nodame who introduced me with this music, aku nemu lagu ini sebagai lagu debut Nodame bersama Stresseman di London. Menurut deskripsi Ninomiya-sensei di Nodame Cantabile (melalui Stresseman, tentu aja), lagu ini diciptakan Chopin ketika dia akan meninggalkan Warsawa, Polandia, untuk mengejar karir bermusiknya di Wina.

1st movement

2nd movement

3rd movement



Menurutku sih, lagu ini seperti ini (kita pake subjeknya si A) : Intronya yang megah di Allegro maestoso menggambarkan kehidupan yang sudah dilalui. Kisah hidup di A yang dinamik, penuh tawa dan tangis, itu menurutku yang tergambarkan di 1st movement ini.

Di 2nd movement, Romance - Larghetto, si A aku bayangkan sudah saat dia berjalan di jalannya sendiri. Di bagian ini, si A sadar bahwa pilihan hidup ada di tangannya, dan dia harus memutuskan. Aku sempat kepikiran bahwa bagian ini agak galau, soalnya menggambarkan kebimbangan si A apakah pilihan yang dia pilih benar atau tidak.

Di bagian terakhir, Rondo - Vivace, nada-nada tarian Polandia (yang aku temukan sebagai ciri khas lagu gubahan Chopin) menggambarkan bahwa si A udah mantap dan kini akan melangkahkan kaki ke masa depan dengan kepastian bahwa si A akan berhasil. Tahu bahwa banyak orang mendukung keputusannya, membuat hatinya semakin mantap. Penutupan 3rd movement ini seakan-akan mengatakan "aku pasti bisa!".

Ahahahaha, aku ngerasa analisisku aneh he? Menurutmu?

Beruntung banget aku bisa nemu lagu ini 3 movements-nya sekaligus. Panjang banget lhoooo

Kenapa Aku Kayak Gini?

Aku ngerasa semester dua kali ini aku jadi kaco. Hahahaha, pasti aku kebanyakan baca komik. Jadinya aku lama gak sentuh tuts piano, cerita serialku gak kelar-kelar. Aku benci dengan diriku sekarang. Bentar lagi MID, nilaiku mayoritas jelek semua. Tugas menumpuk, arrgh aku harus gimana?

Keknya aku harus rajin nulis disini lagi deh. Soalnya pas di semester 1, karena sering nulis di blogku yang lama stresku ilang, nilaiku naik banyak.

Keknya kayak gitu aja deh, hehehehe.....

Jadi curcol gini, galau abiz soalnya

Sabtu, 11 Februari 2012

Ravel Piano Concerto in G Major

Ohohohohohoho aku suka banget lagu ini. Komposisi yang manis banget, sedikit ada Gershwin dan ada nuansa jazz. Pokoknya keren abiz!

Jumat, 03 Februari 2012

The Last One

Great news, I just read the latest Bleach discussion and figured of that the next arc will the last arc. Ok, Kubo-san, BIKIN YANG LAMA DAN JADIKAN ARC INI YANG THE BEST FROM THE BEST. Honestly, I began to get sickly tired with those arc and please made this arc the best arc ever draw.

Please Kubo-san, put all of those characters cannon in your draw. At least connect them in every chapter you make. I swear in front of my God if you make an awful arc I'll kill you and send you to hell.

Better make a good story!

Your Bleach-maniac, LadyRidgely

Kamis, 02 Februari 2012

If Only...

Kalo aku jadi penulis, aku pengen bisa nulis cerita yang ringan, humoris, gak aneh-aneh, dan berisi kisah-kisah keseharian yang original namun mengandung makna.

Tokohnya itu sederhana tapi mereka karakter yang kuat. Interaksinya normal tapi berkesan di hati orang. Masalah sehari-hari dan masalah batin mereka pengennya kubikin mellow-mellow gitu pokoknya.

Kalo aku pengen nulis kayak gini, apa harus niru drama Jepang yang Honey and Clover ato Nodame Cantabile?
Ato drama Taiwan Meteor Garden ato K-Drama Winter Sonata?

I'm so confused.

Musik Klasik....

Akhir-akhir ini aku lagi seneng banget ama lagu klasik. Mozart, Beethoven, Ravel, Gershwin, arrrrgh I'm in love!

Karena suka musik klasik aku jadi kepikiran buat main piano lagi. Hahahahahahaha aku mau cerita ni...

Dulu, ketika aku masih kecil, ortuku nyuruh aku les pianodi sebuah sekolah musik di Gejayan. Pas les, maennya bukan pake piano, tapi pake electone (organ pake listrik gitu). Karena aku disuruh maen piano, aku kalo les gak pernah niat gitu, males latihan, di tempat les ya pura-pura dengerin padahal yang bener aku terkagum-kagum ama tombol2nya electone itu hahaha menyedihkan.

Tiga tahun berikutnya aku keluar dari tempat itu dan les privat keyboard ama gurunya temenku.Aku les keyboard karena di rumah aku hanya punya keyboard. Kali ini, gurunya yang gak niat. baru dua tahun jalan udah pulang kampung, huh!

Setelah itu, aku gak maen piano lagi.

Tapi sekarang aku pengen maen piano lagi dan kali ini bukan lagu geje ato pop, kini aku pengen lagu klasik.

PENGEN BANGET!

Bleach Cantabile Part 2

Oke, lanjut!

Di Amerika, Hisana ngabari ke Isshin dan Masaki lewat telpon bilang kalo dia bakal menikah dengan seorang pengusaha kaya di sana. Isshin dan Masaki yang kaget, hanya bisa memberi ucapan selamat dan permohonan maaf kalo nggak bakal bisa datang. Pas ditanya kenapa, Masaki berbahagia bilang kalo dia hamil.Hisana pun menyelamatinya dan berdoa semoga anak yang dia kandung bisa menjadi anak yang diharapkan mereka berdua. Sebelum ditutup, Masaki sempet tanya rencana nikahnya kayak apa, Hisana dengan simpel bilang pesta besar-besaran. Ternyata, telepon itu adalah percakapan pertama dan terakhir mereka.

Isshin dan Masaki berkali-kali mencoba menghubungi Hisana dan selalu gagal. Pasutri Kurosaki selalu berdoa untuk Hisana.

Sembilan tahun kemudian, Masaki meninggal dunia, ninggalin Isshin dan ketiga anaknya yang masih kecil, Ichigo, Yuzu dan Karin. Isshin sempat ninggalkan e-mail ke Hisana, meskipun setengah berharap dia tidak datang, melihat keluarganya dirudung duka seperti itu. Malam setelah Masaki dimakamkan/dikremasi, Isshin melihat Hisana berdiri di depan rumahnya, lalu mereka berpelukan. Sambil memeluk Isshin yang sangat sedih, depresi dan sangat merindukan istri tercintanya, Hisana memikirkan bagaimana Byakuya menghadapi kematiannya. Akhirnya, mereka berdua pun ikut menangis.

Setelah menidurkan ketiga anak Kurosaki, Hisana dan Isshin pun berbicara. Tentang macam-macam deh pokoknya. Karir mereka berdua. Kehidupan mereka. Hisana sempat memberi nasihat bijak kalo Isshin bakal merasa lelah selama setahun. Pas ditanya kenapa tahu, Hisana hanya tersenyum misterius. Lalu, Hisana memberi kabar mengejutkan bahwa dia sudah bercerai dari suaminya.Katanya, suaminya itu ketahuan selingkuh ama sekretarisnya dan Hisana tanpa basa-basi minta cerai. Isshin pun bertanya sekarang dia tinggal di mana. Hisana jawab dia tinggal di Prancis dan mengatakan kalo dia cuman punya waktu sehari di Jepang.

Subuh, Isshin mengantar Hisana ke bandara untuk mengucapkan selamat tinggal. Hisana juga mendoakan Isshin dan keluarganya supaya kuat dalam menghadapi cobaan. Memberi sedikit nasihat. Sebelum pergi ke pintu masuk, Isshin memanggilnya dan menyerahkan sebuah cincin. Hisana langsung bercucuran air mata. Cincin itu adalah cincin pernikahannya dengan Kuchiki Byakuya. Isshin pun mengaku bahwa cincin ini dia dapat dari Urahara yang dicuri dari mansion keluarga Kuchiki. Isshin pun bercerita panjang lebar tentang dirinya, Byakuya dan Rukia. Hisana yang mendengar itu semua tersenyum . Pengumuman kalo pesawat jurusan Tokyo-Paris akan segera berangkat.  Hisana pun berterimakasih pada Isshin

Sambil menatap Hisana yang pergi ke dalam bandara, Isshin mengenang sebuah percakapan saat mereka masih muda dan tersenyum mengenang bagaimana Hisana berkembang dari cewek pemurung menjadi wanita yang bersemangat dalam menjalani hidup. Isshin pun menatap langit dan membayangkan bagaiman jadinya kalo pangeran Kuchiki yang kayak es batu itu bertemu lagi dengan cinta lamanya yang sudah tidak dirudung rasa bersalah dan kesedihan yang melingkupi diri Hisana dalam tahun-tahunnya berada di Soul Society.

Isshin pun mengucapkan seoga beruntung, dan FIN!





Kamis, 26 Januari 2012

Lagi seneng hari ini...

bisa masuk sekolah setelah tiga hari berjuang sembuh dari demam

bisa ketemu temen lagi di skul

bisa tau kalo jadwal sekolah berubah tanpa sepengetahuanku

bisa tau kalo nilai mtkku jeblok

AKU INI EDAN YA?!

Bingung

Nulis apa ya?

Kamis, 19 Januari 2012

Akhirnya Aku Nongol Lagi - Bleach Cantabile Part 1

Alasan kenapa aku lama gak posting: GAK TAUK!
Sebenernya pengen banget aku posting lagi di sini. Tapi karena kena ini ato itu jadinya gak jadi2. Ahh aku kurang berkomitmen.
Eh, kemaren aku baca Nodame Cantabile edisi spesial pas Chiaki pertama kali ketemu dengan Vierra-sensei. Aku jadi terharu nih, pas ibunya memutuskan untuk cerai karena suaminya selingkuh. Chiaki yang kebetulan banget (kasian) liat bapaknya selingkuh ngira ibunya gak tau apa-apa soal itu. Ternyata, Seiko-mama tau (btw ini nama ibunya Chiaki, cantik banget lho)
Sebenernya, dari cerita itu, aku kepengen bikin fanfiction tentang Kuchiki Hisana yang udah bereinkarnasi ke dunia manusia. Haloo, cewek itu cantik banget dan baik banget (gak heran tuh Byakuya-bo ampe jatuh cinta padanya hehehe). Meskipun Hisana dirundung rasa bersalah karena ninggalin Rukia, dia gak pernah nyerah buat nemuin dia lagi.. Terharu banget aku.
Pengennya, Hisana itu inget semua kenangan yang ia miliki di Soul Society dan diem-diem lewat Urahara dia tau kalo Rukia udah ketemu dan Byakuya jadi kapten divisi 6.
OK, back to topic. Gini, aku pengennya itu ayahnya Ichigo, si Isshin itu punya hubungan deket ama Hisana, mungkin teman masa kecil, gitu. Terus, Hisana-lah yang njodohin Isshin dan Masaki gitu. Pas mereka berdua tunangan dan ngasih tau ke Hisana, Masaki berterimakasih ke dia dan meminta Hisana jadi pendamping wanitanya. Ntar, Hisana nolak dan bilang kalo dia gak pantas jadi pendamping, tapi ntar Masaki maksa terus ampe Hisana tersenyum sedih sambil jawab iya.
Pas nikah, Hisana yang berdiri di samping Masaki yang bahagia banget di samping Isshin, hanya bisa memandang sedih sambil mengenang masa-masa pernikahannya dengan Byakuya. Dia nanti bakal nangis dan pas ditanya, dia cuman berbahagia tuk mereka berdua.
Pas resepsi, Hisana pamit ke Isshin kalo dia bakal pergi ke Amerika, ngejar mimpinya jadi pianis profesional (inilah alasan ini post aku kasih judul Bleach Cantabile). Isshin nanti hanya tanya kapan, dia jawab dua minggu lagi. Isshin hanya  bilang semoga sukses dan dua minggu kemudian Hisana pergi.
Aku lanjutin nanti OK?!